Thursday 21 November 2013

Hargai Orang Lain

Ada sedikit cerita yang teringat beberapa waktu lalu. Bila diperhatikan ada kemiripan dengan yang terjadi saat ini. Singkat cerita saat itu ada rencana kegiatan yang akan dilakukan disekitar rumah saya saat masih di Surabaya. Kegiatan itu mendapat tentangan dari beberapa warga yang tinggal di lingkungan itu, mereka melihat bahwa apabila dilaksanakan kegiatan itu hanya akan menambah permasalahan baru dalam hidup bertetangga.

Panitia yang sudah terbentuk merasa terbebani dengan masalah tersebut. Padahal panitianya dibentuk atas permintaan pengurus lingkungan (RT). Karena ada pertentangan antar warga yang menginginkan dihentikannya kegiatan itu, membuat panitia menjadi gusar dan ragu-ragu untuk melanjutkan. Panitia merasa takut bila-bila kegiatan itu tetap dijalankan, maka warga yang tidak setuju akan melakukan perlawanan meskipun kita yakin perlawanan mereka tidak dalam bentuk fisik. Salah satunya mereka kemungkinan akan memboikot semua kegiatan panitia.

Kedua kelompok yang saling bertentangan bahkan sudah saling berhadap-hadapan dalam mempertahankan pendapat mereka. Sekali lagi, panitia yang merasa bekerja atas surat tugas dari pengurus RT tetap melaksanakan kewajiban mereka meski tantangannya akan semakin besar dari warga yang kontra.

Yang dilakukan oleh pengurus RT kemudian adalah mengumpulkan kedua belah pihak untuk dicari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya perselisihan ini. Dan sekali lagi, itu semua hanya karena ada kesalahan penerimaan informasi pada kedua belah pihak. Akhirnya, kegiatan dapat tetap jalan dan permintaan dari warga yang kontra bisa pula dipenuhi oleh pengurus RT.

Kejadian ini mirip dengan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal saya. Yang disayangkan adalah tindakan para pengurus RT tidak seperti yang dilakukan oleh pengurus RT ditempat tinggal saya dulu. Pengurus RT sekarang malahan mengundurkan diri ramai-ramai karena merasa bahwa salah satu pihak tidak bisa menerima kenyataan yang ada. Keputusan pengurus itu juga sayangnya dilakukan sepihak, tidak dilakukan lewat mekanisme yang benar yaitu Rapat Warga.

Ini yang kita butuhkan sesungguhnya
Semoga saja kejadian tersebut tidak berulang dikepengurusan RT berikutnya, karena ada rencana untuk melakukan pemilihan pengurus yang baru. Semua bisa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat bila ada saling pengertian. (end)

No comments:

Post a Comment