Wednesday 17 August 2022

Berbisnis Yang Baik

Uang bukan segalanya, ya pernyataan itu sering kita dengar oleh orang-orang yang ada di dalam situasi tertentu. Di dalam kehidupan uang menjadi salah satu faktor penting pendukung. Sebelum ada uang dahulu manusia menggunakan sistem barter pertukaran barang untuk mendapatkan barang kebutuhannya. Nilai barter pun menjadi hanya perkiraan saja karena tidak ada "nilai" yang riil hanya saling pengertian saja. Mudahnya, saya butuh barang A dan apabila ditukar dengan barang B sepakat atau tidak adanya pertukaran. Pengertian dan kerjasama yang baik akan menghasilkan proses barter yang saling menguntungkan.

Begitu muncul mata uang, hampir semua barang sudah memiliki nilai berdasarkan dari nilai mata uangnya. Sejumlah barang ditukar dengan sejumlah uang. Bukan hanya barang, jasa juga dinilai dengan sejumlah uang. Dengan kata lain, saat ini hampir disemua hal apapun bisa dinilai dengan sejumlah uang. Maka, tidak salah apabila saat ini uang menguasai kehidupan kita. Uang bukan segalanya, menjadi kalimat yang teramat penting dengan penguasaan uang akan kehidupan kita. Jarang sekali kita dengar orang bilang dapat hidup tanpa uang, perlu keikhlasan dan kesabaran yang sangat tinggi untuk mencapai hal itu.

Tidak ada yang gratis dalam kehidupan ini, menjadi yang bernilai atau tidak bernilai menjadi pilihan kita. Orang berjuang sekuat, sekeras dan sedahsyat apapun hanya untuk memperoleh suatu benda bernama "uang". Dari hal yang halal hingga haram dianggap pantas untuk dilakukan untuk memperoleh uang. Anekdot yang mengatakan kita kerja baik dan lurus, uang yang didapatpun sedikit bila kita melakukan yang tidak baik uang yang didapat bisa lebih banyak jadi hal biasa untuk orang-orang. Apapun dilakukan untuk mendapatkannya, dengan banyak uang segala yang kita perlukan akan tercukupi dan terpenuhi.

Tidak salah, bisnis dunia "yang tidak baik" menjadi magnet dan gula untuk beberapa orang agar bisa menikmati manisnya hidup dengan banyak uang. Tipu-tipu, korupsi, apapun itu namanya makin sering kita dengar dan dirasakan. Saya sendiri merasakan langsung bagaimana hanya karena uang ada yang rela untuk melakukan penipuan secara langsung dan nyata. Saya merasakan penipuan dari yang jumlahnya puluhan juta rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Dan anehnya pelaku penipuan itu bersikap biasa tanpa merasa bersalah telah melakukannya. Ada satu penipu yang saya langsung katakan, " silakan ganti uang penipuan itu didunia dan apabila tidak diganti saya minta ganti nanti diakhirat". Itu saya nyatakan karena saking jengkelnya dan marahnya tanpa ada kejelasan nasib uang saya. 

Akhirnya, semua berpulang pada diri kita masing-masing sejauh mana kita bisa menahan hasrat dan keinginan akan sesuatu yang memang belum saatnya kita miliki. Karena apabila kita melakukannya tanpa ada perhitungan dan serampangan maka tipu-tipu, korupsi akan dilakukan oleh kita. So, uang bukan segalanya ? Kembali ke diri kita saja.
Salam :)