Saturday 20 December 2014

Satu Lagi Tahun Akan Dilewati

Beberapa hari yang akan datang, tahun akan berganti dan bertambah dari 2014 menjadi 2015. Setahun belakang yang terjadi pastinya mengubah banyak jalan hidup apapun hasilnya. Tahun tahun yang penuh sekali perjuangan dan memerlukan pemikiran keras serta terkadang harus mengalahkan egoisme pribadi untuk kepentingan jangka panjang.

Tahun ini yang bertepatan dengan tahun politik Indonesia juga telah menunjukkan kedewasaan kita sebagai bangsa untuk menerima perbedaan dalam kerangka persatuan. Emosi dan tindakan yang disebabkan oleh perbedaan pandangan politik bahkan sempat membuat ketegangan dan ketidaknyamanan dalam kehidupan bersosial baik antar teman, tetangga bahkan keluarga. Patut disyukuri semua berjalan dengan baik dan berakhir dengan bahagia.

Dalam kehidupan berkeluarga, tahun ini juga tahun yang diberkahi bagi keluarga kami setelah sempat mengalami hal - hal yang menunjukkan kepada kami bahwa ketidaksempurnaan itu bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk disikapi dengan sikap kedewasaan dan ketenangan. Keluarga kecil kami pun bertambah satu lagi dengan kehadiran putra kedua di bulan Mei tahun ini dan kami beri nama Maliki Ottmar Hashemi, menemani sang Kakak yang lebih dulu ada Mikail Khalifatul Adli. 

Tahun ini juga diwarnai dengan berbagai cerita dan peristiwa dimana ayah kami karena usia sering sakit-sakitan dan terakhir beliau divonis dokter terkena diabetes dan jantung. Hal itu sempat membuat "down" ayah kami dan mengharuskan dirawat berkali kali di rumah sakit. Akhir - akhir ini kondisi beliau mulai membaik dan sehat. Selain itu, ibu kami di tahun ini juga divonis dokter Kanker payudara. Sebuah penyakit yang sangat berat dan tak terduga akan diderita ibu kami di usianya saat ini. Beliau masih enggan untuk berobat secara medis, jadi saat ini beliau menjalani terapi alternatif yang alhamdulillah kondisinya masih terjaga dengan baik. Kabar baik di akhir tahun ini bagi beliau berdua adalah Insya Allah di tahun 2015 besok beliau berdua akan naik haji setelah menunggu selama 3 tahun dalam antrian jamaah haji. Saat ini beliau berdua sedang menjalani manasik haji. Semoga beliau berdua diberi kesehatan selalu hingga saatnya tiba untuk naik haji bisa terlaksana dengan baik.

Doa kami semoga menuju akhir tahun 2014 ini kami selalu diberi keberkahan apapun dan dalam hal apapun. Terimakasih Tuhan atas semua yang terjadi di tahun ini yang lalu, tak ada dan takkan pernah ada yang sia-sia dari apa yang Engkau berikan. Berkahi tahun 2015 yang akan datang dengan segala kebaikan dan jadikan kami sebagai manusia-manusia yang berharga dan berguna bagi semuanya.

Thursday 6 November 2014

Meski Kecil Tetap Bernilai

Pagi tadi saat akan berangkat ke kantor saya berhenti dulu ke POM Bensin. Saya ikuti antrian motor yang ada. Kira-kira 2 motor didepan saya ada bapak-bapak berbaju PNS juga ikut mengantri.
Kemudian dia mengeluarkan uang dari saku celananya untuk persiapan membayar premium. Terus terdengar suara uang koin 500 rupiah jatuh dari kantong celananya.
Saya amat yakin kalau beliau melihat uang koinnya jatuh karena dia sempat akan mengambilnya dengan turun dari motor tapi tidak jadi dia lakukan.
Dalam hati saya berpikir bahwa bapak itu mungkin tidak melihat uang koinnya jatuh. Lalu, dengan menarik standard motor saya dekati bapaknya lalu saya ambil koin 500 itu. Saya julurkan tangan saya ke beliau dan berucap "pak, maaf uang 500nya jatuh". Bapak itu sempat terdiam kemudian hanya berkata "Oh..". Tanpa ada ucapan terimakasih sama sekali.
Bukan saya bermaksud meinginkan dia menyambut bantuan saya dengan ucapan terimakasih, hanya saja saya berpikir apa dia memang membiarkan uangnya jatuh dan karena hanya 500rupiah dia membiarkannya. Ah, malah jadi menambah  dosa dengan menggunjing dan berpikiran jelek mengenai dia.
Semoga bapak itu diberi rezeki melimpah hingga bila terjatuh lagi bukan uang 500rupiah tapi mungkin uang seratus ribu. Amin..
Sekecil apapun nilai uang yang kita miliki maka syukurilah.

Friday 31 October 2014

Realitas Kenyataan

Layaknya sebuah sekolah, saya saat ini merasa bersekolah lagi bukan melanjutkan tapi memulai lagi dari awal. Ya, sekolah dasar bisa saya sebut seperti itu. Dasar yang sudah saya miliki dahulu seakan kurang bisa menjaga apalagi memperbarui apa yang sudah ada.
Sebenarnya saya ini seorang pelari, seorang yang selalu melangkah dan berpikiran jauh kedepan. Selalu menyiapkan akan suatu skenario yang sedang dan akan terjadi. Seorang sprinter juara dunia, tidak akan langsung menaikkan ritme larinya di saat awal mulai perlombaan. Dia akan meritmekan larinya yang kemudian disepertiga jarak lintasan dia baru akan mempercepat dan menambah kecepatan.
Itu juga bisa diterapkan dalam hidup ini, sayangnya saat ini kita sudah harus berlari kencang dari awal tanpa mengatur nafas. Tertinggal, ya itulah kata kata yang sering terucap belakangan ini. Terlalu jauh kita tertinggal. Saatnya berlari kencang. Tetapi, ada yang salah menurut saya, tanpa mengatur ritme berlari kita maka suatu saat kita akan terengah-engah menjelang garis finis yang entah kapan terlihat garis finisnya.
Aturlah jalannya dan larinya agar ada persiapan saat menjelang sepertiga akhir lintasan

Thursday 30 October 2014

November wil be rain ?

Pagi tadi Jakarta dan kota-kota disekitarnya disuguhi oleh alam kondisi cuaca yang mendung. Hujan sepertinya akan segera turun, membuat basah lagi tanah-tanah yang beberapa bulan terakhir basah hanya oleh siraman air sumur atau PAM.
Ga tau juga kebetulan juga November akan datang, judul lagupun ada yang menyatakan "November Rain" kebetulan saja atau memang yang bikin lagu itu pas bulan November dan pas ujan hahaha...udahlah g perlu dibahas lagi.
Saat ini yang diperlukan adalah persiapan untuk semua menyiapkan dan mengecek jas hujan buat pengendara motor, pengecekan atap-atap rumah, saluran air, siapin vitamin karena bakal sering kehujanan, perut juga jangan kosong biar g masuk angin hehehe...
Apapun itu, selamat datang November bulan yang banyak kebahagiaan dan juga bulan yang penuh kesedihan.

Wednesday 29 October 2014

Sakitnya Tuh Disini, hai Wakil Rakyat

Kemarin sore kita disuguhi tindakan yang katanya adalah wakil rakyat dengan perbuatan memalukan. Tindakan tercela yang semakin mengukuhkan citra wakil rakyat yang telah lebih dulu tercela.
Semakin yakinlah bahwa keberadaan mereka di dewan hanya mewakili kepentingan kelompoknya saja bukan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Akan menjadi wajar bila yang mereka lakukan itu adalah orang-orang yang kurang berpendidikan dan beretika. Masih ingat dulu saat masih sekolah, kita sebagai murid saja apabila hanya mencoret-coret bangku langsung dipanggil ke guru BP. Apalagi misalkan sampai membalikkan meja mungkin sudsh sampai ke Kepsek dan orangtua kita dipanggil ke sekolah. Sebagai murid kita diwanti-wanti menjaga properti sekolah. Lah ini, wakil rakyat yang mengesahkan UU malah berbuat tidak luhur dan memalukan. Properti negara dirusak hanya karena emosi gila mereka yang haus kekuasaan.
Mungkin lain kali di lain waktu bukan cuma dua meja yang dibalikin bisa saja semua meja dibalikin, kursi beterbangan, gelas-gelas dilempar hanya karena tidak sependapat dengan pilihan mereka. Mungkin tidak lama lagi kita akan disuguhi adegan perkelahian massal antar anggota dewan karena kelakuan mereka.
So, masih ingin disebut wakil rakyat yang terhormat ? Perbaiki perilakumu, jaga tindakanmu dan berbuatlah yang sesuai dengan jabatanmu.
Selamat bekerja Hai Wakil Rakyat.

Tuesday 28 October 2014

Selamat Pagi Selasa

Terbangun pagi ini melihat matahari sudah terang ditambah suasana agak panas. Baca berita di twitter mayoritas isinya mengenai menteri baru yang setelah dilantik mulai bekerja dan berencana apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Harapan besar pastilah ada dipundak mereka. Rakyat Indonesia pastinya menginginkan kebaikan dan kemudahan dalam hidup sehari-hari. Saya sendiri merasakan kenaikan harga Tarif Dasar Listrik (TDL) baru-baru ini mulai mempengaruhi kondisi keuangan bulanan. Jatah bulanan listrik yang biasanya 300ribu cukup untuk sebulan selama dua bulan terakhir membengkak menjadi 500ribu perbulan.
Ditambah lagi di awal November yang rencana akan ada kenaikan harga BBM. Buat saya sebelum kenaikan membutuhkan 10ribu rupiah untuk isi tanki motor. Dengan 10ribu saya sudah dapat 1 liter lebih. Nah, kalo jadi naik 10ribu perliter maka harus ada peningkatan pembelian BBM minimal 15ribu.
Tapi saya yakin, kalau Tuhan tidak akan memberikan cobaan pada hambaNya melebihi batas kemampuan hambaNya. Dengan kata lain, saya pasti dipercaya olehNya mampu menghadapi ini semua.
Wallahualam..

Saturday 25 October 2014

Panasnya hari hari ini

ya, benar. Hari - hari ini udara terasa panas menyengat. Termometer pun menunjukan angka yang rata-rata stabil diatas 32 derajat celcius.
Hari ini saja pukul 7 pagi matahari sudah "mendidihkan" tungkunya hingga panasnya mencapai bumi.
Iya siy, kita harus biasa menghadapinya dan jangan mengeluh, ini bukan keluhan siy buat saya. Tapi, ini kenyataan yang mungkin dihadapi orang banyak akhir akhir ini. Malam hari yang biasanya AC cukup 25 derajat sudah dingin, saat ini 20 derajat saja masih cukup panas udaranya.
Ada pernyataan menarik dari abang tukang potong rambut tadi sore, dia bilang apa kabar orang di afrika, arab yang tiap hari suhunya disana bisa sampai 40 derajat sementara kita yang disini kata dia cuma 35 derajat saja udah mengeluh. Top deh abang ini, coba panasan diluar biar bisa ngerasain panasnya. Hehehehe...piss bang maapkan.

Friday 21 February 2014

Angka Keberuntungan ?

Percaya atau tidak ternyata penentuan keberuntungan bisa terjadi diberbagai tempat. Bahkan orang yang mengaku dan bekerja di kantoran yang notabene "orang pinter" masih percaya dalam penentuan segala sesuatu masih dilihat dari hal "beruntung" atau tidak.

Dus, masalah penentuan angka aja masih harus mencari itu angka merupakan angka keberuntungan atau tidak. Muncul angka 4 yang katanya secara fengshui itu angka "jelek" aja langsung diganti dengan angka lain meskipun harus merubah berbagai macam data yang ada. Tipu-tipu pun terjadi agar tidak mendapatkan angka yang "tidak beruntung" atau "tidak hoki" itu.

13 yang katanya angka sial
Ya udahlah mungkin itu memang sekedar angka saja, tidak perlu dicari apa angka itu "beruntung" atau "tidak beruntung". Kalau memang angka itu tidak mengandung keberuntungan harusnya angka yang kita kenal sekarang tidak mencantumkan angka yang "tidak beruntung" itu. Jadi, hilangin saja angka 4, 13 atau angka-angka lain yang mengandung "ketidakberuntungan" itu. Bereskan, hilangin aja angkanya biar yang muncul angka yang baik-baik aja, hehehe... 
4 juga katanya angka sial juga
Iseng bener nulis beginian, ya kalau bukan dari pengalaman dan kisah nyata pasti ga akan nulis begini. Lanjut lagi dengan tulisan yang lain nanti kalau sempet yaa hehehe....