Friday 31 October 2014

Realitas Kenyataan

Layaknya sebuah sekolah, saya saat ini merasa bersekolah lagi bukan melanjutkan tapi memulai lagi dari awal. Ya, sekolah dasar bisa saya sebut seperti itu. Dasar yang sudah saya miliki dahulu seakan kurang bisa menjaga apalagi memperbarui apa yang sudah ada.
Sebenarnya saya ini seorang pelari, seorang yang selalu melangkah dan berpikiran jauh kedepan. Selalu menyiapkan akan suatu skenario yang sedang dan akan terjadi. Seorang sprinter juara dunia, tidak akan langsung menaikkan ritme larinya di saat awal mulai perlombaan. Dia akan meritmekan larinya yang kemudian disepertiga jarak lintasan dia baru akan mempercepat dan menambah kecepatan.
Itu juga bisa diterapkan dalam hidup ini, sayangnya saat ini kita sudah harus berlari kencang dari awal tanpa mengatur nafas. Tertinggal, ya itulah kata kata yang sering terucap belakangan ini. Terlalu jauh kita tertinggal. Saatnya berlari kencang. Tetapi, ada yang salah menurut saya, tanpa mengatur ritme berlari kita maka suatu saat kita akan terengah-engah menjelang garis finis yang entah kapan terlihat garis finisnya.
Aturlah jalannya dan larinya agar ada persiapan saat menjelang sepertiga akhir lintasan

Thursday 30 October 2014

November wil be rain ?

Pagi tadi Jakarta dan kota-kota disekitarnya disuguhi oleh alam kondisi cuaca yang mendung. Hujan sepertinya akan segera turun, membuat basah lagi tanah-tanah yang beberapa bulan terakhir basah hanya oleh siraman air sumur atau PAM.
Ga tau juga kebetulan juga November akan datang, judul lagupun ada yang menyatakan "November Rain" kebetulan saja atau memang yang bikin lagu itu pas bulan November dan pas ujan hahaha...udahlah g perlu dibahas lagi.
Saat ini yang diperlukan adalah persiapan untuk semua menyiapkan dan mengecek jas hujan buat pengendara motor, pengecekan atap-atap rumah, saluran air, siapin vitamin karena bakal sering kehujanan, perut juga jangan kosong biar g masuk angin hehehe...
Apapun itu, selamat datang November bulan yang banyak kebahagiaan dan juga bulan yang penuh kesedihan.

Wednesday 29 October 2014

Sakitnya Tuh Disini, hai Wakil Rakyat

Kemarin sore kita disuguhi tindakan yang katanya adalah wakil rakyat dengan perbuatan memalukan. Tindakan tercela yang semakin mengukuhkan citra wakil rakyat yang telah lebih dulu tercela.
Semakin yakinlah bahwa keberadaan mereka di dewan hanya mewakili kepentingan kelompoknya saja bukan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Akan menjadi wajar bila yang mereka lakukan itu adalah orang-orang yang kurang berpendidikan dan beretika. Masih ingat dulu saat masih sekolah, kita sebagai murid saja apabila hanya mencoret-coret bangku langsung dipanggil ke guru BP. Apalagi misalkan sampai membalikkan meja mungkin sudsh sampai ke Kepsek dan orangtua kita dipanggil ke sekolah. Sebagai murid kita diwanti-wanti menjaga properti sekolah. Lah ini, wakil rakyat yang mengesahkan UU malah berbuat tidak luhur dan memalukan. Properti negara dirusak hanya karena emosi gila mereka yang haus kekuasaan.
Mungkin lain kali di lain waktu bukan cuma dua meja yang dibalikin bisa saja semua meja dibalikin, kursi beterbangan, gelas-gelas dilempar hanya karena tidak sependapat dengan pilihan mereka. Mungkin tidak lama lagi kita akan disuguhi adegan perkelahian massal antar anggota dewan karena kelakuan mereka.
So, masih ingin disebut wakil rakyat yang terhormat ? Perbaiki perilakumu, jaga tindakanmu dan berbuatlah yang sesuai dengan jabatanmu.
Selamat bekerja Hai Wakil Rakyat.

Tuesday 28 October 2014

Selamat Pagi Selasa

Terbangun pagi ini melihat matahari sudah terang ditambah suasana agak panas. Baca berita di twitter mayoritas isinya mengenai menteri baru yang setelah dilantik mulai bekerja dan berencana apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Harapan besar pastilah ada dipundak mereka. Rakyat Indonesia pastinya menginginkan kebaikan dan kemudahan dalam hidup sehari-hari. Saya sendiri merasakan kenaikan harga Tarif Dasar Listrik (TDL) baru-baru ini mulai mempengaruhi kondisi keuangan bulanan. Jatah bulanan listrik yang biasanya 300ribu cukup untuk sebulan selama dua bulan terakhir membengkak menjadi 500ribu perbulan.
Ditambah lagi di awal November yang rencana akan ada kenaikan harga BBM. Buat saya sebelum kenaikan membutuhkan 10ribu rupiah untuk isi tanki motor. Dengan 10ribu saya sudah dapat 1 liter lebih. Nah, kalo jadi naik 10ribu perliter maka harus ada peningkatan pembelian BBM minimal 15ribu.
Tapi saya yakin, kalau Tuhan tidak akan memberikan cobaan pada hambaNya melebihi batas kemampuan hambaNya. Dengan kata lain, saya pasti dipercaya olehNya mampu menghadapi ini semua.
Wallahualam..

Saturday 25 October 2014

Panasnya hari hari ini

ya, benar. Hari - hari ini udara terasa panas menyengat. Termometer pun menunjukan angka yang rata-rata stabil diatas 32 derajat celcius.
Hari ini saja pukul 7 pagi matahari sudah "mendidihkan" tungkunya hingga panasnya mencapai bumi.
Iya siy, kita harus biasa menghadapinya dan jangan mengeluh, ini bukan keluhan siy buat saya. Tapi, ini kenyataan yang mungkin dihadapi orang banyak akhir akhir ini. Malam hari yang biasanya AC cukup 25 derajat sudah dingin, saat ini 20 derajat saja masih cukup panas udaranya.
Ada pernyataan menarik dari abang tukang potong rambut tadi sore, dia bilang apa kabar orang di afrika, arab yang tiap hari suhunya disana bisa sampai 40 derajat sementara kita yang disini kata dia cuma 35 derajat saja udah mengeluh. Top deh abang ini, coba panasan diluar biar bisa ngerasain panasnya. Hehehehe...piss bang maapkan.