Monday 30 December 2013

Waktu Itu Fana, Kita Yang Tidak

Satu hari lagi tahun 2013 masehi akan kita tinggalkan dan datanglah tahun 2014 masehi. Segala macam rupa peristiwa dan kejadian sudah kita lewati dengan segala rasa. Sedih, senang, suka, duka dan lainnya telah dialami. Kejadian serupa akan terjadi juga di tahun depan dengan tempat, waktu, aktor yang berbeda. Satu yang pasti semua akan kita rasakan lagi. Tak pernah ada yang hanya merasakan kebahagiaan saja, atau kepedihan saja selama setahun. Ada perpaduan diantara keduanya yang menghasilkan hal baru meskipun kecil dan tidak kita sadari sama sekali.

Bagi saya, tahun ini adalah tahun penuh perjuangan dari rasa bahagia dan rasa sedih. Perpaduan yang memaksa saya merasakan semuanya berulang kali. Pernah merasakan saya ada "diatas" pernah pula merasakan ada "dibawah". Apapun itu saya harus melaluinya karena memang sudah diatur.

Awal dulu saya selalu membuat resolusi perubahan tiap tahunnya, agar ada rencana yang menjadi target utama dan sampingan. Tahun depanpun juga saya membuat resolusi yang pastinya harus lebih baik dari saat ini. Resolusi yang mengharuskan saya untuk melakukan perubahan mendasar dalam hidup, perubahan yang akan merubah banyak hal terkait banyak orang.

Jadi, apa resolusi anda masing-masing ? siapkanlah sebagai dasar dalam anda bekerja dan menjalani kehidupan di tahun yang akan datang. Terimakasih 2013, selamat datang 2014

Saturday 21 December 2013

Apa Yang Sudah Kuberikan ?

Sudah 31 tahun saya hidup di dunia ini. Tapi, masih sedikit yang bisa saya berikan dan menyenangkan mama saya.
 
Saya merasa masih banyak kekurangan ada dalam diri saya. Terkadang sedih bila harus mengingat kembali semua yang terjadi dahulu. Sering saya melihat mama menangis sendiri saat beliau sedang merenung sendiri. Apabila saya menanyakan ke beliau, mama hanya bilang mama sedih belum bisa membuat anak-anaknya bahagia.
 
Deg, hati saya langsung hancur. Sudah selanjut ini beliau masih memikirkan kami anak-anaknya. Padahal bila mau jujur kamilah yang seharusnya membahagiakan beliau di masa masa tuanya. Sedih, karena seberapa banyak dan seberapa besar perhatian apapun yang saya berikan tidak bisa menggantikan semua pengorbanan mama yang telah lakukan buat kami.
 
Di usianya yang sekarang ini, beliau malah terkena kanker payudara. Mungkin saat inilah buat saya untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih buat mama. Izinkan kami Ya Allah untuk merawat mama dan papa kami di masa tuanya ini dengan kebahagiaan dan kesabaran. Karena ridho Mu itu ada di ridhonya Orang tua kami.
 
Selamat Hari Ibu, kami semua sayang sekali dengan Mama. Bahagianya mama adalah kebahagiaan kami. We love you, Mama.

Friday 20 December 2013

Butuh Istirahat Sekali Badan Ini

Sudah lebih dari dua minggu ini, istirahat yang saya butuhkan sangatlah kurang dari seharusnya. Banyak hal yang terjadi dan masih terjadi hingga saat ini. Membutuhkan banyak konsentrasi pikiran dan kekuatan badan dalam menghadapinya. Memang sungguh tak elok bagi saya untuk mengeluhkan ini semua, tapi bukan itu yang saya mau. Saya hanya ingin berbagi sedikit informasi bahwa jagalah badan kita dan cukupilah istirahat baginya karena bila terlalu diforsir terus menerus maka suatu saat pasti akan mengalami penurunan kesehatan kita.

Banyak suplemen dan vitamin yang saya konsumsi hanya untuk menjaga kondisi badan dari sakit. Untuk sesaat mungkin bisa mengurangi kelelahan dan menjaga kondisi tetap fit, tapi sampai kapan itu bisa bertahan tidak ada yang bisa tahu.

Jangan terlalu banyak mengkonsumsi suplemen-suplemen, sebenarnya cukup banyakin air putih agar tetap terjaga kesehatan kita. Banyak suplemen bukan berarti mengurangi kelelahan, hanya menunda datangnya kelelahan saja. Pasti akan datang saatnya kelelahan itu memuncak, dan bisa menjadi sakit yang berat. Sebelum datang saat itu maka jagalah badan kita sebaik-baiknya.

Monday 16 December 2013

Jantung Dan Kanker

Teman-teman tentu masih ingat dengan blog saya yang terakhir lalu menceritakan tentang sakit kanker payudara yang diderita oleh ibu saya. Kini, ayah saya yang mengalami penyakit lain yang sama mematikannya yaitu jantung koroner.

Jumat minggu lalu malam hari selepas sampai dirumah pulang kerja, saya mendapat kabar bahwa ayah saya masuk ICCU di Purwokerto. Saat itu ayah saya memang sendirian disana karena ibu sedang berada di bekasi untuk melanjutkan pengobatan kanker payudaranya.

Malam itu juga jam sebelas malam saya beserta ibu dan keponakan berusia lima tahun berangkat ke Purwokerto dari Bekasi. Sepanjang perjalanan kami selalu mendapat update terbaru mengenai sakitnya ayah kami.

Pukul tujuh pagi, kami bertiga masih diperjalanan menggunakan mobil saya kira-kira dua jam menuju Purwokerto saat saya mendapat kabar lagi bahwa keadaan ayah drop lagi karena sakitnya dan harus mendapat pengawasan dari dokter secara ketat. Sayapun tancap gas mobil dalam-dalam, dari dua jam seharusnya ditempuh, hanya menjadi satu jam saja.

Kami langsung menuju rumah sakit tempat ayah dirawat dan dari jumat malam hingga minggu malam ayah saya ditempatkan di ICCU. Kami bertiga akhirnya menginap di rumah sakit beralaskan tikar dan bedcover sebagai alas tidur. Adik saya baru datang minggu pagi karena tidak mendapat tiket kereta di hari sebelumnya.

Kini ayah saya sudah ditempatkan di kamar perawatan dengan pengawasan ketat dari dokter. Karena ayah menderita jantung koroner akibat komplikasi dari diabetesnya. Dua penyakit yang masuk kedalam lima besar penyakit yang mematikan diderita oleh ayah dan ibu saya.

Sesungguhnya jujur saja berat bagi saya memikul ini semua, namun seperti kata teman saya bahwa tidak akan dicoba suatu kaum oleh Allah kecuali dia dapat memikulnya. Saya bermohon agar saya dapat diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalani rangkaian penyembuhan yang akan dijalani oleh ayah dan ibu saya. Amin..

Thursday 12 December 2013

Tidak Ada Yang Serba Kebetulan

Tidak ada yang serba kebetulan dalam hidup ini, semua sudah diatur apa yang akan terjadi oleh Sang Pencipta. Sedikit kembali kebelakang sekitar tahun 2005. Saat itu adalah tahun dimana saya mulai mengerjakan skripsi tugas akhir untuk memenuhi salah satu kewajiban kelulusan dari perguruan tinggi.

Saya yang berlatar belakang matematika kemudian membuat skripsi tentang pemodelan matematika khususnya pemodelan dalam Persamaan Differensial. Temanya adalah tentang pengobatan kanker yang kemudian dilakukan pengobatan kemoterapi secara infus. Tugas saya adalah memodelkan pengobatan tersebut dengan menggunakan beberapa jenis obat yang sudah saya pilih. Selanjutnya, pemodelan saya buat dengan menggunakan beberapa faktor yang ada. Skripsi tersebut akhirnya saya beri judul " Model Persamaan Differensial untuk Pertumbuhan Sel Tumor Padat".

Dalam penyusunan skripsi tersebut saya mencari literatur bukan hanya tentang matematikanya saja, akan tetapi juga dari segi medis dan kedokterannya. Awal mula dari tumbuhnya sel tumor yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker dan jenis-jenis kanker yang jinak hingga ganas saya pelajari semua. Memang tidak terkait langsung isi dari hal medis dan kedokterannya dengan skripsi yang saya buat. Tapi tidak ada salahnya buat saya untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang penyakit kanker tersebut. Alhamdulillah, semua dengan segala hambatan yang datang skripsi tersebut bisa selasai dalam waktu 8 bulan. Dan kemudian saya pun diwisuda di bulan desember tahun yang sama.

Kini, setelah 8 tahun ilmu tersebut mengenai kanker terpakai lagi. Tapi bukan untuk dibuatkan pemodelan atau memperbaiki pemodelannya guna kepentingan pendidikan lebih lanjut. Namun, sedikit ilmu saya tentang kanker terpakai untuk menerangkan dan menenangkan ibunda saya yang telah divonis oleh dokter terkena kanker payudara tingkat lanjut. Dengan sedikit ilmu tersebut saya berusaha membantu ibunda saya guna memberikan informasi apa saja yang harus dan perlu dilakukan selama pengobatan. 

Tidak ada yang kebetulan memang, karena semua sudah diatur alurnya. Semoga dengan sedikit ilmu saya dan pengobatan yang akan dilakukan oleh ibunda saya, bisa menyembuhkan beliau dari sakit kanker payudara itu. Kami sekeluarga mendoakan kesembuhan ibunda kami yang tercinta.

Peralihan 2013

Sekitar dua minggu saya tidak menulis, banyak peristiwa dan kejadian yang terjadi. Sepanjang dua minggu ini pikiran mendominasi dari total peristiwa yang telah terjadi. Tapi sudahlah saya tidak akan menceritakan apa yang sudah dan sedang terjadi. Tidak elok, kalau kata Pak Jusuf Kalla, hehehe...

Tidak terasa akan berakhir tahun 2013, tahun yang membuat saya merasakan peralihan dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain. Dari satu tempat menuju ke tempat lain dan dari satu status akan menjadi status yang lain. 

Banyak hal yang menjadikan saya lebih dewasa lagi sepanjang tahun ini. Dari kehidupan pribadi, keluarga, pertemanan, bermasyarakat hingga kehidupan karier. Yang pernah menjadi sesuatu hingga menjadi "bukan" sesuatu lagi, semua terekam dengan jelas hingga saat ini. Dari seorang warga perumahan biasa hingga menjadi salah satu warga yang disegani diperumahan, dari ayah satu orang anak hingga akan menjadi ayah dari dua orang anak.

Bila ditulis satu persatu apa saja yang terjadi pasti akan membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya, meski saya juga ada niatan suatu saat nanti akan menuliskannya. Suatu saat nanti..bukan sekarang. Tahun ini juga adalah tahun melatih saya untuk lebih bersabar, lebih menuntut lagi perubahan menjadi lebih baik. Dan saya sendiri bila menilai secara keseluruhan apa yang terjadi selama tahun ini akan saya beri nilai 5,5. Ya, nilai merah untuk tahun ini, dengan banyaknya peristiwa yang terjadi dan saya merasa belum menjadi baik dan belum bisa menyelesaikannya dengan lebih elegan lagi. Sudah berumur kepala tiga juga menuntut saya untuk lebih bijak lagi dalam melihat permasalahan yang terjadi agar tidak terulang semua peristiwa lalu. Tidak ada yang lebih baik selain mencoba melakukannya lagi dengan lebih baik lagi dari sebelumnya. Semoga masih diberi sehat dan umur panjang menyongsong 2014 nanti. Amin..

"Menjadi lebih baik itu lebih susah dibandingkan untuk menjadi lebih buruk."

Sunday 1 December 2013

Waktu Berlalu Cepat

Tiga tahun lebih usia anakku, Mikail. Masih kecil kalau melihat usianya, tapi sudah waktunya buat dia untuk mulai belajar mandiri. Apalagi sebagai seorang anak lelaki, dia sudah waktunya untuk belajar menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.

Apakah terlalu cepat dia diperlakukan seperti itu ? Bagi saya itu sudah sewajarnya. Meski memang masih kecil, namun sudah waktunya buat dia untuk dapat belajar menghargai hidupnya dan berusaha mengatur waktunya sendiri. Tentu saja semua disesuaikan dengan usia dia yang masih kecil.

Saat ini dia mulai diperkenalkan untuk mulai tidur dengan kasur sendiri dan kamar sendiri terpisah dari kami. Hal yang mudah dilakukan tapi sulit untuk diterapkan karena pastinya akan muncul pertentangan dari dia terhadap hal itu. Tinggal bagaimana kami menyikapi dan memberi pengertian kepadanya. Selamat menempuh kemandirian yang baru anakku. Ayah yakin kamu bisa melakukannya.

Tidak ada yang terlambat untuk melakukan semuanya. Selama masih ada kami yang menemani langkahnya.

Mendung Tak Berarti Hujan ?

Pagi ini suasananya diselimuti mendung dengan hujan yang belum ada tanda untuk berhenti. Pagi yang biasanya cerah terlihat pucat dengan awan berwarna abu-abu tersebar merata di atas sana. Sedari dini hari hujan mengguyur tanah-tanah kering di halaman rumah yang seharian tak tersentuh air untuk disiram.

Aktifitas di luar rumah yang biasa sudah dilakukan terpaksa dihentikan untuk sesaat menanti redanya hujan ini. Sebagian orang menggerutu karena tertundanya kegiatan mereka, sebagian lagi mensyukuri suasana pagi ini dengan meneruskan lelap tidurnya dalam mimpi dan sebagian yang lain melanjutkan kegiatannya tanpa terpengaruh suasana pagi ini.

Bagi saya, pagi ini sama dengan pagi hari biasanya tanpa perbedaan. Tetap pagi yang indah untuk dinikmati suasananya, pagi yang segar dengan menghirup udaranya dan pagi yang tenang tanpa kendaraan berlalu lalang disekitarnya.

Mendung tak berarti hujan untuk saat-saat ini sepertinya tak berlaku lagi. Di musim penghujan ini kalau awan sudah mendung pastilah pertanda hujan akan datang. Persiapkan diri saat musim penghujan ini dengan peralatan pelindung diri agar tetap sehat badan kita. Nikmati saja semua ini karena ada sesuatu yang baik dibalik semua hal yang terjadi.