Teman-teman tentu masih ingat dengan blog saya yang terakhir lalu menceritakan tentang sakit kanker payudara yang diderita oleh ibu saya. Kini, ayah saya yang mengalami penyakit lain yang sama mematikannya yaitu jantung koroner.
Jumat minggu lalu malam hari selepas sampai dirumah pulang kerja, saya mendapat kabar bahwa ayah saya masuk ICCU di Purwokerto. Saat itu ayah saya memang sendirian disana karena ibu sedang berada di bekasi untuk melanjutkan pengobatan kanker payudaranya.
Malam itu juga jam sebelas malam saya beserta ibu dan keponakan berusia lima tahun berangkat ke Purwokerto dari Bekasi. Sepanjang perjalanan kami selalu mendapat update terbaru mengenai sakitnya ayah kami.
Pukul tujuh pagi, kami bertiga masih diperjalanan menggunakan mobil saya kira-kira dua jam menuju Purwokerto saat saya mendapat kabar lagi bahwa keadaan ayah drop lagi karena sakitnya dan harus mendapat pengawasan dari dokter secara ketat. Sayapun tancap gas mobil dalam-dalam, dari dua jam seharusnya ditempuh, hanya menjadi satu jam saja.
Kami langsung menuju rumah sakit tempat ayah dirawat dan dari jumat malam hingga minggu malam ayah saya ditempatkan di ICCU. Kami bertiga akhirnya menginap di rumah sakit beralaskan tikar dan bedcover sebagai alas tidur. Adik saya baru datang minggu pagi karena tidak mendapat tiket kereta di hari sebelumnya.
Kini ayah saya sudah ditempatkan di kamar perawatan dengan pengawasan ketat dari dokter. Karena ayah menderita jantung koroner akibat komplikasi dari diabetesnya. Dua penyakit yang masuk kedalam lima besar penyakit yang mematikan diderita oleh ayah dan ibu saya.
Sesungguhnya jujur saja berat bagi saya memikul ini semua, namun seperti kata teman saya bahwa tidak akan dicoba suatu kaum oleh Allah kecuali dia dapat memikulnya. Saya bermohon agar saya dapat diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalani rangkaian penyembuhan yang akan dijalani oleh ayah dan ibu saya. Amin..
Jumat minggu lalu malam hari selepas sampai dirumah pulang kerja, saya mendapat kabar bahwa ayah saya masuk ICCU di Purwokerto. Saat itu ayah saya memang sendirian disana karena ibu sedang berada di bekasi untuk melanjutkan pengobatan kanker payudaranya.
Malam itu juga jam sebelas malam saya beserta ibu dan keponakan berusia lima tahun berangkat ke Purwokerto dari Bekasi. Sepanjang perjalanan kami selalu mendapat update terbaru mengenai sakitnya ayah kami.
Pukul tujuh pagi, kami bertiga masih diperjalanan menggunakan mobil saya kira-kira dua jam menuju Purwokerto saat saya mendapat kabar lagi bahwa keadaan ayah drop lagi karena sakitnya dan harus mendapat pengawasan dari dokter secara ketat. Sayapun tancap gas mobil dalam-dalam, dari dua jam seharusnya ditempuh, hanya menjadi satu jam saja.
Kami langsung menuju rumah sakit tempat ayah dirawat dan dari jumat malam hingga minggu malam ayah saya ditempatkan di ICCU. Kami bertiga akhirnya menginap di rumah sakit beralaskan tikar dan bedcover sebagai alas tidur. Adik saya baru datang minggu pagi karena tidak mendapat tiket kereta di hari sebelumnya.
Kini ayah saya sudah ditempatkan di kamar perawatan dengan pengawasan ketat dari dokter. Karena ayah menderita jantung koroner akibat komplikasi dari diabetesnya. Dua penyakit yang masuk kedalam lima besar penyakit yang mematikan diderita oleh ayah dan ibu saya.
Sesungguhnya jujur saja berat bagi saya memikul ini semua, namun seperti kata teman saya bahwa tidak akan dicoba suatu kaum oleh Allah kecuali dia dapat memikulnya. Saya bermohon agar saya dapat diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalani rangkaian penyembuhan yang akan dijalani oleh ayah dan ibu saya. Amin..
No comments:
Post a Comment