Friday, 31 October 2014

Realitas Kenyataan

Layaknya sebuah sekolah, saya saat ini merasa bersekolah lagi bukan melanjutkan tapi memulai lagi dari awal. Ya, sekolah dasar bisa saya sebut seperti itu. Dasar yang sudah saya miliki dahulu seakan kurang bisa menjaga apalagi memperbarui apa yang sudah ada.
Sebenarnya saya ini seorang pelari, seorang yang selalu melangkah dan berpikiran jauh kedepan. Selalu menyiapkan akan suatu skenario yang sedang dan akan terjadi. Seorang sprinter juara dunia, tidak akan langsung menaikkan ritme larinya di saat awal mulai perlombaan. Dia akan meritmekan larinya yang kemudian disepertiga jarak lintasan dia baru akan mempercepat dan menambah kecepatan.
Itu juga bisa diterapkan dalam hidup ini, sayangnya saat ini kita sudah harus berlari kencang dari awal tanpa mengatur nafas. Tertinggal, ya itulah kata kata yang sering terucap belakangan ini. Terlalu jauh kita tertinggal. Saatnya berlari kencang. Tetapi, ada yang salah menurut saya, tanpa mengatur ritme berlari kita maka suatu saat kita akan terengah-engah menjelang garis finis yang entah kapan terlihat garis finisnya.
Aturlah jalannya dan larinya agar ada persiapan saat menjelang sepertiga akhir lintasan

No comments:

Post a Comment